Bio Data Gol A Gong


Nama    : Heri Hendrayana Harris (Gol A Gong)
Adress    : Komplek Hegar Alam No. 40, Serang 42118, Banten
HP    : 081906311007 – Pin BB 5b52cc19, 0811121227
KTP    : 360 401 150 863 0647
Paspor    : A 1181370 (expire date 17 Okt 2016)
NPWP    : 09.171.789.2-401.000
Bank    : BCA Cabang Serang, norek: 245 1790 121, an Heri Hendrayana Harris
CV Gol A Gong di https://id.wikipedia.org/wiki/Gol_A_Gong

PEKERJAAN:
    1989 – 1990: Gramedia Majalah (HAI, Warta Pramuka)
    1993 – 1995: Kartini Group (Tabloid Karina – Kabiro Bandung)
    1995 – 1996: Indosiar , script writer
    1996 – 2008: RCTI, senior creative
    2008 – 2010: Banten TV, assistant manager
    1988 – hingga sekarang  adalah Penulis novel
    1995 – 2010 : Penulis scenario TV
    1990 – hingga sekarang memberi pelatihan menulis di dalam dan luar negeri
    2006 – hingga sekarang  Direktur Gong Media Cakrawala (penerbitan, trip organizer, pelatihan

JABATAN ORGANISASI:
1.Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia  (2010 – 2015)
2.Dewan Pembina Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena, wadah penulis muda di Indonesia (2000 – sekarang)
3.Dewan Penasehat Forum TBM (2015 - )
4.Pendiri Rumah Dunia

Email: gm_cakrawala@yahoo.com
Blog : www.gongtraveling.blogspot.com
Majalah on line : www.koranrumahdunia.com

PRESTASI:
1. Islamic Book Fair Award 2005,
2. Nugraha Jasadarma Pustaloka (Perpusnas 2007),
3.  XL Indonesia Berprestasi Award 2008,
4. Literacy Award 2009 (Komunitas Literasi Indonesia),
5. National Literacy Prize (Kemendiknas, 2010),
6. Elshinta Award (2010),
7. Tokoh Penggerak Literacy (IKAPI, 2011),
8. Anugrah Peduli Pendidikan (Kemdiknas, 2012),
9. Tokoh Sastra Indonesia (Balai Pustaka-Horison, 2013).
10. Buku puisi “Air Mata Kopi” masuk 10 besar Hari Puisi Indonesoa 2014
11. Anugrah Kebudayaan Indonesia (Kemdikbud, 2015)

BIBLIOGRAFI:

Novel:
-    Balada Si Roy (Gramedia, 1990)
-    Happy Valentine (Gramedia,1992)
-    Bangkok Love Story (Gramedia,, 1992)
-    Langin Tak Lagi Mendung (Gramedia,, 1992)
-    Tembang Kampung Halaman (Gramedia, 1994)
-    Surat (Gramedia,1994)
-    Peni (Balai Pustaka, 2004)
-    Fajar Senantiasa Bersinar (Balai Pustaka, 2002)
-    Pada-Mu Aku Bersimpuh (Mizan, 2002)
-    Al Bahri (Asy Syaamil, 2002)
-    Aku Seorang Kapiten (Al Kautsar, 2002)
-    Jendral Kecil (novel anak, Mizan, 2002)
-    Pasukan Matahari (Indiva, 2014)

Antologi Cerpen Rumah Dunia:
-    Padi Memerah (MU:3, 2004)
-    Kacamata Sidik (Senayan Abadi, 2004)
-    Harga Sebuah Hati (Akur, 2005)
-    Dongeng Sebelum Tidur (Gramedia, 2005)
-    Masih Ada Cinta di Senja itu (Senayan Publishing, 2005)
-    Cinta Lelaki dan Peluru (Tiga Serangkai, 2005)
-    Sembilan Kuntum Edelweis (Oase)

Non fiksi :
-    Menulis Skenario Itu (Lebih) Gampang (Puspaswara, 2000)
-    Gong Traveling (Salamadani, 2012)
-    Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup (how to, Slamadani, 2004)
-    Ini Rumah Kita Sayang... (GIP, 2002)
-    Menggenggam Dunia (KPG, 2012)
-    Gempa Literasi (KPG, 2012)
-    Relawan Dunia (KPG, 2012)
-    Te We (travel writing, KPG 2012)
-    Rahasia Penulis Hebat (Gramedia,2012)

Buku Puisi:
-    Ode Kampung (1993, Liss)
-    Antoloji bersama Penyair Nusantara
-    Membaca Diri (Gong Publishing, 2013)
-    Air Mata Kopi (buku puisi, Gramedia, 2014)

Novel bersama Tias Tatanka:
-    Mimpi Sauni (novel anak, Senayan Abadi)
-    Hari-hari Angga (novel anak, Senayan Abadi)
-    Backpacker Surprise (DAR!Mizan, 2010)
-    Backpacker in Love (Lintas Kata, 2012)
-   
Novel Anak Seri Ayo Sekolah
(bersama Tias Tatanka), Penerbit Zikrul Hakim, 2012:
-    Lukisan Aini
-    Jalan Terang Sumi
-    Balada Penyanyi Cilik
-    Ombak dan Jala
-    Si Roda Jalanan
-    Gado-gado Rasa Matematika
-    Hadiah Impian Si Penggembala
-    Petualangan Kuli Panti Asuhan
-    Gerobak Membawa Berkah
-    Anak-anak Pabrik

Novel Anak Seri Aku Pantang Menyerah
(bersama Tias Tatanka), Penerbit Zikrul Hakim, 2012:
-    Tuduhan yang Tidak Terbukti
-    Jangan Panggil Aku Cupu
-    Firman Bukan Anak Preman
-    Sinta si Perias Cilik
-    Kebanggan yang Hilang
-    Ketabahan yang Berbuah Manis
-    Kulit Kerang si Penyelamat
-    Jejak Pencurian Besi 20 kg
-    Rahasia di Balik Jeruji
-    Perjuangan Kantong Plastik

Sinetron :
1.Sinetron “Pada-Mu Aku Bersimpuh” di https://www.youtube.com/results?search_query=sinetron+padamu+aku+bersimpuh – sinetron ini tayang di RCTI, TPI, TV 7, TV Malaysia
2. Sinetron “Petualangan si Roy” di https://www.youtube.com/watch?v=UZNrhj8FcdM , 2002
3. Keluarga Van Danoe, komedi situasi  – RCTI, 1990
4.Sang Prabu, komedi situasi – RCTI, 2000
5. Dua Sisi Mata Uang, sinetron – RCTI, 2000
6.Jendral Kecil, FTV – RCTI, 2002
7. Mini Seri “Al Bahri” – TV 7, 2002
8.TV Series Anak Gudang – RCTI, 2004
9. TV Series “Maharani” – RCTI, 2000
10. Ujang Santri, relijitainment – RCTI 2006
11. Café Soleh, relijitainment – RCTI, 2008
12. Sinema Romantis, FTV – RCTI, 2012
13. .. dan masih banyak lagi


Lain-lain
-    Menulis ratuisan episode sinetron di RCTI
-    Menulis esai di Koran nasional dan Banten
-    Menulis puisi


***



Gol A Gong:
DARI MENULIS KE RUMAH DUNIA

Gol A Gong yang bernama asli Heri Hendrayana Harris ini sukses berkat novel “Balada Si Roy”. Ia terinspirasi dari Old Shaterhand, Tom Sawyer, Musashi, Papillon, dan Jim Bowie. “Karakter-karakter itu saya ramu dan jadilah tokoh 'Roy'," Gol A Gong mengisahkan. Novel yang tenar di tahun 90-an itu hingga kini telah dicetak lebih dari 300.000 kopi.

Pria kelahiran Purwakarta 15 Agustus 1963 ini juga penulis skenario TV. Pada 1995 bekerja di Indosiar. Kemudian hijrah ke RCTI (1996 - 2008) sebagai senior creative.  Beberapa novelnya diangkat ke layar kaca, seperti Balada Si Roy yang dibuat versi sinetronnya oleh PT Indika Entertainment, diperankan Ari Sihasale (ditayangkan di Malaysia), Pada-Mu Aku Bersimpuh (2002, RCTI), dan Al Bahri (SCTV, 2002). Sekarang novel “Balada Si Roy” sedang pra-produksi untuk layar lebar. Semoga pada 2016 bisa ditonton di bioskop.

Pada umur 11 tahun Gong (1974) jatuh dari pohon. Tangan kirinya harus diamputasi. Saat itu ia dan teman-temannya menyaksikan beberapa tentara terjun payung. Ia menantang kawan-kawannya terjun payung dengan cara meloncat dari pohon. Siapa yang berani meloncat paling tinggi, dialah yang berhak menjadi pemimpin. Ayahnya, Harris Sumantapura, guru olahraga berpesan, "Kamu harus banyak membaca, agar lupa bahwa kamu hanya memiliki satu tangan. Dan kamu akan menjadi seseorang." Nasihat sederhana itu benar-benar diresapinya sehingga ia berhasil menjadi penulis.

Nama pena “Gol A Gong”, ketika ia bertanya kepada ibunya, seorang guru di sekolah keterampilan putri, Serang. “Gong” itu berarti karyanya “goal” atau “masuk”, dan “gong” itu harapan, agar karya-karyanya menggema di hati pembaca. Sedangkan “A” berarti “Allah”. Filosofinya adalah “kesuksesan itu milik Allah”.

Gong  mengawali karir di dunia tulis menulis dengan menjadi wartawan. Tahun 1989, pria penggemar bulutangkis ini tercatat sebagai wartawan tabloid Warta Pramuka (Kompas Gramedia). Kemudian pada 1994 hingga 1995, ia bekerja di tabloid Karina. Ia juga sempat menjadi reporter freelance di beberapa media massa. 

Ketika Gol A Gong mulai membuka perpustakaan keluarga untuk masyarakat pada tahun 1990-an, pada saat bersamaan dia juga merintis penerbitan tabloid bulanan berbasis komunitas, yaitu Banten Pos (1993) dan Meridian (2000). Dua tabloid itu hanya bertahan enam bulan. "Saya diancam petugas dengan pistol di atas meja jika tidak menghentikan penerbitan tabloid," ujar pria yang sempat bercita-cita menjadi pilot di masa kecilnya itu.

Gol A Gong yang tidak menamatkan kuliahnya dari Jurusan Sastra Indonesia Unpad, bersama istrinya, Asih Purwaningtyas Chasanah atau lebih akrab disapa Tias Tatanka, dibantu sahabat-sahabatnya, mendirikan komunitas baca Rumah Dunia di kompleks Hegar Alam 40 Ciloang, Serang 42118, Provinsi Banten.  Menurutnya, pembentukan komunitas ini merupakan investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya di Banten. Kegiatan "wisata" bagi anak-anak, yaitu wisata baca, wisata dongeng, wisata teater, wisata mengarang, wisata gambar, dan wisata study. Sedangkan bagi pelajar dan mahasiswa berupa “gempa literasi”, yaitu pertunjukkan seni, bazaar buku, pelatihan menulis, aneka lomba literasi, diskusi kebudayaan, launching dan bedah buku.

Bersama para relawan, Gol A Gong ingin melakukan dekonstruksi sosial di Rumah Dunia. Misalnya "Jawara" yang tidak lagi identik dengan kekerasan, tapi menjadi “jawara ilmu”.  Atau versi Gong, “Saatnya otak, bukan otot!” Lalu munculah gerakan “Banten Membaca untuk Indonesia” di tingkat local. Sedangkan di nasional, dia membuta “Gerakan Indonesia Membaca”, bahkan hingga ke Asia. Setelah Malaysia, Abu Dhabi,. Dubai, Jeddah, dan Mekkah, sekarang bersama teman-teman di Kesetaraan Taiwan, membuat taman bacaan masyarakat Rumah Ilmu. “Saya ingin memberdayakan para TKI di Taiwan. (*)

***   



No comments:

Post a Comment